Ice breaking bahasa Arab yang tepat untuk diterapkan di kelas
Ice breaking bahasa Arab yang tepat untuk diterapkan di kelas
Keterbatasan fokus dan konsentrasi merupakan hal yang umum terjadi pada guru maupun siswa. Untuk mengatasi hal ini, sering kali dibutuhkan variasi dalam metode pengajaran. Dalam interaksi antara guru dan siswa, terdapat batasan alami dalam hal konsentrasi dan fokus. Biasanya konsentrasi hanya dapat dipertahankan selama 15-20 menit dalam situasi yang monoton. Setelah itu, pikiran cenderung berpindah ke hal-hal lain, menyebabkan perhatian terpecah. Konsekuensinya, pemahaman terhadap materi yang diajarkan menjadi terganggu dan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Sampai saat ini, pembelajaran bahasa Arab didalam kelas masih cenderung mengandalkan peran guru sebagai sumber pengetahuan utama dengan menggunakan ceramah sebagai metode pengajaran. Pendekatan ini sering menyebabkan peserta didik mudah bosan saat belajar. Oleh karena itu, diperlukan strategi atau teknik yang dapat menarik minat peserta didik agar lebih fokus saat mempelajari bahasa Arab dan mengurangi kebosanan. Adapun cara yang tepat adalah dengan menerapkan Ice Breaking sekitar 10-15 menit saja untuk memberi jeda istirahat kepada siswa.
Berikut macam-macam Ice Breaking yang cocok diterapkan didalam kelas:
1. Yel-yel لو أنت سعيد
Siswa menyanyikan yel-yel لو أ نت سعيد dengan memperagakan sesuai arti pada yel-yel tersebut. Berikut yel-yel لو أنت سعيد
لو أنت سعيد (Lau anta sa’id)
لو أنت سعيد صفق يديك
(Lau anta sa’idun shofiq yadayk
Kalau kau suka hati tepuk tangan)
لو انت سعيد أسقط رجليك
(Lau anta sa'idun asqit rijlaik
Kalau kau suka hati hentak kaki)
لو أنت سعيد وقلبك مسرور
(Lau anta saidun wa qalbuka masrurun
Kalau kau suka hati mari kita lakukan)
لو أنت سعيد إصرح هورا
(Lau anta saidun ishrah hore
Kalau kau suka hati teriak hore, hore)
2. Tirukan Saya
Metodenya guru memberikan mufrodat (kosakata) angka terlebih terdahulu yaitu angka 1-10 dan ditambah dengan angka 0. Guru terlebih dahulu menyebutkan angka menggunakan bahasa Arab yang nantinya siswa akan mengingat angka tersebut dalam bahasa Arab.
Guru memulai permainan dengan mengatakan Nurakizu kemudian siswa melanjutkan dengan mengatakan Nurakizu Nabdau (Konsentrasi dimulai) 2x. Selanjutnya guru memerintah siswanya untuk menirukan dan menjawab clue yang diberikan guru. Sebelum dimulai guru memberikan aba-aba terlebih dahulu yaitu mengatakan wahid itsnain tsalatsah selanjutnya guru mengangkat tangan dan memberikan clue angka 7 kemudian siswa menjawab serentak angka berapakah itu dalam bahasa Arab yakni syab’ah/شبعة dan seterusnya.
Jika terdapat siswa yang salah menyebutkan angka maka guru bisa memberikan hukuman kecil, misalkan bernyanyi. Jika siswa benar menyebutkan angka tersebut, guru bisa menaikkan level permainan tersebut, dan jika terdapat siswa yang benar menyebutkan angka dalam bahasa Arab, future bisa memberikan hadiah misalkan pulpen.
3. Tepuk tangan
Guru menyebutkan kata shobahun (pagi) yang menunjukkan sekali tepuk tangan, nahaarun (siang) menunjukkan 2 kali tepuk tangan, masaaun (sore) menunjukkan 3 kali tepuk tangan dan lailun (malam) menunjukkan dilarang bertepuk tangan.
Komentar
Posting Komentar